Bunuh Diri dan Kesehatan Mental: Masalah Gawat Darurat Terkini
“Overdosis, gantung diri, loncat dari gedung tinggi, racun, hingga menghirup karbon dioksida adalah aksi yang harus dicegah”
Dilansir dari databoks.katadata.co.id percobaan bunuh diri telah berhasil dan dilakukan sebanyak 971 kasus — sekian banyak kasus tersebut menunjukkan banyak orang yang menderita dan kesakitan sejak kasus-kasus ini muncul pada Oktober 2023 silam.
Bunuh diri tidak sesederhana mengambil nyawa diri sendiri dengan metode yang memungkinkan penghabisan darah, oksigen, atau kesadaran seseorang. Dibalik bunuh diri terdapat banyak alasan mendasar dan telah lama dipendam sehingga menumpuk selama bertahun-tahun lamanya.
Bunuh diri dan percobaannya menunjukkan bahwa aksi mereka meminta bantuan. Mereka tidak dapat menahan seluruh rasa sakit yang ada di dalam tubuh mereka yang sangat tinggi.
Bunuh diri disebabkan salah satunya oleh kesehatan mental. Entah ada suara-suara dari suatu entitas yang membuat orang-orang itu berpikir lebih baik mengakhiri karena sudah “sesakit” ini — tetapi apakah benar begitu adanya?
Nyatanya mereka benar-benar meminta bantuan. Mereka hanya ingin rasa sakit yang dirasakan hilang dari seluruh tubuh mereka. Lantas, rasa sakit apa yang dirasakan?
Berdasarkan artikel di sehatnegeriku.kemkes.go.id kebanyakan dari mereka merasa kehilangan semangat untuk sekadar melakukan hal mendasar seperti makan, mandi, berpikir fokus, merasa tidak berguna dan salah untuk hidup. Kelihatannya sangat sederhana, tetapi sekali dirasakan maka akan berdampak benar-benar besar dan hidup benar-benar berubah.
Selain itu, tekanan dari masyarakat entah itu lingkungan keluarga, teman, dan asmara juga mendasari. Hubungan terdasar atau keluarga akan sangat memengaruhi semuanya. Entah itu mereka harus memenuhi ekspektasi atau dihantam perilaku yang tidak wajar seperti perundungan hingga kekerasan dalam berbagai bentuk.
Miris? Tentu.
Tingkat bunuh diri di Indonesia sudah meningkat — menunjukkan bahwa perlakuan orang-orang di sekitar tidak bisa memanusiakan manusia. Bersikap sekadar baik pun tidak bisa dilakukan.
Kesehatan mental yang baik harus mulai disadari banyak orang karena sekalinya terkena maka dampaknya tidak main-main terhadap kehidupan.
Oleh karena itu, permasalah ini menjadi masalah darurat yang perlu ditangani oleh bantuan profesional seperti psikiater, psikolog, tenaga medis, orang-orang di sekitar, hingga korban sendiri yang harus sadar dan memiliki tekad untuk sembuh.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, tidak bisa dianggap remeh.